♥ Check these out! ♥

Minggu, 11 April 2010

Stop Pakai Istilah 'Autis' Buat Guyonan!!!

Minggu, 11 April 2010


Jakarta, Banyak yang menggunakan istilah 'autis' dalam pergaulan untuk mengolok-olok, mengejek, melecehkan atau memojokkan teman yang dianggap tidak gaul atau kurang tanggap. Hal ini sangatlah menyedihkan bagi para penyandang autis. Stop jadikan istilah 'autis' sebagai guyonan.

Hal tersebut merupakan salah satu kampanye yang ingin disampaikan pada acara Jalan Bersama Peduli Autisme di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (11/4/2010).

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang membutuhkan pemahaman dan perhatian yang serius dari semua pihak, baik orangtua, para ahli dari berbagai disiplin ilmu, pemerintah maupun masyarakat luas, agar individu autis dapat berkembang lebih optimal.

Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.

"Kita perlu peduli terhadap permasalahan autisme, bukan justru malah menggunakan istilah 'autis' untuk mengolok-olok, mengejek, melecehkan, atau memojokkan seseorang yang normal, yang biasanya sering digunakan untuk guyonan mengejek seseorang yang fokus dengan telepon genggamnya," kata ketua Yayasan Autisma Indonesia, Dr Melly Budhiman, SpKJ.

Menurut Dr Melly, sangat miris dan menyedihkan bagi individu autis dan keluarganya bila "keunikan" yang mereka miliki dijadikan guyonan untuk mengolok-olok dan mengejek.

Sebagai orang normal seharusnya dapat lebih menerima, menghargai dan memperlakukan individu autis setara dengan individu lainnya. Dengan kepedulian, pandangan dan sikap yang lebih positif terhadap keberadaan autisme bisa terhindar dari kesalahpahaman yang disebabkan kerena ketidak-mengertian dan ketidak-pedulian.

Individu autis hanya ingin diterima apa adanya. Hargai anak autis seperti anak pada umumnya dan beri kesempatan untuk berkembang. Bantu dan upayakan agar berkembang lebih optimal. Dan jangan gunakan kata 'autis' sebagai bahan ledekan yang akan menyakitkan anak autis.



Source : Health.detik.com


0 komentar: